Lima tahun lalu, Carlos A Pareira, pelatih Brasil, negara penghasil banyak talenta bola sepak itu pernah berkata, masa depan formasi sepakbola adalah 4-6-0. Tidak akan ada lagi striker murni. Torres di Liverpool dan Adebayor di Arsenal mungkin akan kita temukan posisinya di tengah, saat line up tim diumumkan.
Tak ada yang pernah menyangka, teknologi dimanfaatkan sedemikian rupa untuk sepakbola. Tapi kini, wasit pun memakai perlengkapan komunikasi untuk bercakap denga sejawat di pinggir lapangan dan dua wasit pembantu di setiap sisi lapangan. Melihat mereka, seperti melihat Britney Spears dan Justin Timberlake yang memakai microphone lengket di pipi karena akan bergoyang pinggul di panggung sehingga mike statis tentu jadi tak pas.
Itu hanyalah sedikit contoh tentang radicalism yang melekat dalam perjalanan sejarah sepakbola. Tak semua upaya itu berujung pada kemaslahatan umat. Radikalisasi sepakbola dalam wujud bisnisnya telah mengubah permainan rakyat ini menjadi lebih tercabut dari akarnya (suporter) dan menjadi sebuah produk serupa minuman ringan berkarbonasi.
Tapi lupakanlah analisis mendalam tentang pengaruh korporasi itu dalam sepakbola. Seperti yang lain, tentu ini saat tepat untuk menikmati hidup, sejenak saja tak apa. Euro 2008 sudah dimulai. Prediksi Carlos di atas belum juga terwujud, dan syukurnya, kita masih bisa lihat aksi striker murni beradu taktik dan speed dengan pemain belakang lawan. Tapi soal gol, sepakbola modern tak lagi ramah dengan skor banyak. Begitu ramalan saya, yang tak perlu disimpan rapi dalam box dan dijaga oleh tim keamanan hanya untuk bikin sensasi tak lucu. Tak perlu jugalah ada pakar yang sok ngurus semua urusan negeri, dari urusan foto telanjang hingga lagu kebangsaan yang menanggapi tebakan saya.
Yunani, juara bertahan hanya mendapat sedikit peminat pada pasar taruhan William Hill di dekat rumah. Pemain-pemain Inggris pada menikmati liburan summer mereka, dan tim Jerman tampil lebih percaya diri kali ini. Soal juara? Saya berharap Portugal. Pertandingan pertama mereka sungguh nyaman ditonton. Meski Ronaldo masih sering show off dan menjengkelkan, tapi saya butuh juara baru. Ini sama kondisinya dengan kebosanan saya terhadap Man UTD, Liverpool, Arsenal yang merajai Premier League. Setara pula dengan keengganan untuk mensupport Inter-Milan, Roma, dan Juve untuk memungkasi Serie A liga Itali.
Euro 2008, who will you support?
No comments:
Post a Comment