"Hi mate, do you sell DVD?" Ditanya begitu saya jadi kaget. Saat antri di toilet mall di city center pagi tadi, seseorang tiba-tiba mendekatiku sambil mengucapkan pertanyaan tadi. Saya tentu saja jawab tak punya, sambil menekankan bahwa saya tak menjual kalau pun ada. Emang tampang saya kayak penjual DVD? Dan pasti, DVD yang ia maksud adalah DVD bajakan. Kalau yang ori, tentu ia tak perlu menghabiskan waktu di toilet umum sambil berharap ada penjaja DVD yang asli. Duh, jauh-jauh kesini saya tak perlulah jualan DVD untuk sekedar bertahan hidup, apalagi DVD bajakan dengan genre yang satu itu...
Bisnis ilegal ini memang marak di sini. Di tengah harga DVD original yang relatif mahal, teramat mahal bahkan. Untuk new release, kisaran harganya bisa 12 pound lebih. Yang paling murah, itu pun jika ada sale season, kisarannya 3-5 pound. Nah, dari cerita teman, pelanggan DVD bajakan, denga harga sale sekalipun, ia merasa masih kemahalan. DVD bajakan yang kebanyakan dari Cina dan India itulah jadi tumpuan. Murah, meriah dan membuat sumringah. Soal kualitas, jangan terlalu berharap. Tapi jika beruntung, kadang malah serasa menonton tipi dengan format H-D.
Nah, soal tampang penjualnya gimana, saya sendiri penasaran. Saya merasa tak begitu percaya diri memiliki tampang penjual DVD bajakan. Mungkin apa karena saya membawa tas ransel yang lumayan gede. Dari ukurannya, tas saya bisa memuat lebih dari 50 DVD, he..he..
Setelah menyelesaikan urusan toilet, saya lihat orang tadi masih ada di depan pintu masuk. Saya menghampirinya dan berkata, "Kalo ketemu teman saya, akan saya sampaikan bahwa ada yang cari DVD di sini. Asal kau mau bersabar menunggu".
No comments:
Post a Comment