Saturday, November 06, 2004
bersyukur
sebuah pesan singkat datang dari kakakku. aku menduga ini pasti sekedar meminta pulsa atau ingin agar aku segera pulang dan berbuka puasa di rumah. tapi setelah kubaca agak kaget juga aku dibuatnya. aku diminta menelpon ke rumah sebab ada sesuatu yang penting sekali.
aku pun segera menelpon dan kebetulan diangkat oleh kakakku yang kirim sms tadi. segera kutanya ia ada apa sebenarnya, sampe-sampai ia memberi penilaian penting? ternyata ia dan ibuku telah berdiskusi kecil-kecilan. mereka membahas dan memikirkan bahwa aku sebagai anggota keluarga yang baru mendapatkan rezeki (pekerjaan) sebaiknya membuat acara syukuran, sebagai sebuah tradisi leluhur yang salah satu tujuannya untuk melapangkan jalan bagi rezeki selanjutnya. yang diundang pun kalangan terdekat keluarga, ya saudara-saudara dan keponakanku saja.
agak tidak masuk dalam rasioku, tapi begitulah, aku memang memilih tak melakukan konfrontasi untuk hal-hal seperti ini. lagi pula, adakah sebuah dunia yang dibangun atas rasionalitas semata?
aku pun mengambil sisi positif, itung-itung sebagai balas jasa terhadap kakakku yang selama ini selalu membantu, terutama dalam hal keuangan bagi pendidikan saya. tapi yang lebih penting sebenanrnya, adalah niat tulusku untuk meminta maaf kepada mereka sebab selama ini aku pasti punya salah dan khilaf, yang tentu saja tak ada niatanku untuk sengaja melakukannya.
syukuran, minta maaf, dan berkumpul bersama keluarga, semoga menjadi nikmat yang terindah, dan ya ALLah, jadikan aku hamba-Mu yang pandai bersyukur.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment