beberapa anak kecil tampak mengiba memohon belas kasih para pengendara. dengan kaleng rombengan dan sedikit air muka yang membuat orang yang melihat menjadi terhenyuk. keberadaan mereka di bulan ini mendadak menjadi tak terkontrol. mereka ada hampir di tiap perempatan jalan kota ini.
banyak yang mengeluh keberadaan mereka tak lebih dari "sampah" yang merusak pemndangan kota yang latah dengan pembangunan ini. banyak pula yang entah karena kikir atau tidak sadar bahwa harta adalah titipan menjadi gundah karenanya. tapi jangan salah, ada juga yang sedikit bersyukur sebab Tuhan memberikan banyak jalan untuk mereka menjadi hamba yang pandai bersyukur.
aku mungkin bukan menjadi bagian dari kelompok yang bersyukur itu, meski dengan segmentasi yang sedikit berbeda. bukan karena aku berlebihan dengan harta, bukan pula karena aku melihat mereka sebagai perusak pemandangan.
sampahkah mereka? Tuhan, jangan jadikan aku hamba yang tak pandai mensyukuri anugrahmu. jangan pula jadikan aku hamba yang tak punya "rasa".
No comments:
Post a Comment