Sunday, December 04, 2011
Mengais Rezeki Dari "Sampah"
Saatnya saya bercerta tentang teman-teman serumah. Bukan soal baik dan buruknya kali ini, sebab itu tentu tak elok. lagi pula, di sini kami sama-sama berjuang, maka tak ada ceritanya saling mencibir. Bukannya tak ada riak, tapi itu cukup disimpan sebagai bagian dari dinamika perjalanan bermanusia.
satu hal yang menarik dari teman-teman ini, semua mereka tersandera dengan nasib beasiswa yang hanya meng-cover tiga tahun pendidikan. sementara normalnya PhD adalah empat tahun. paling hebatlah itu 3,5 tahun.
Nah, mengahadapi kondisi ini, beberapa kawan, bahkan mayoritas mahasiswa asal Indonesia memilih bekerja part time di sela-sela waktu kuliah. kebanyakan dari mereka memilih pekerjaan 'sederhana'. sederhana disini maksdunya karena tidak melibatkan pikiran dan intelektualitas. pekerjaan sederhana yang paling banyak dilakukan adalah menjadi cleaner. ya, tukang bersih-bersih. ada yang membersihkan di kampus, juga ada yang di hotel, kampus dan juga sekolah.
Selain cleaner, kerja sederhana lain adalah pengantar katalog. di sini disebut junk mail. Banyak retailer dan toko-toko membuat katalog dan bahan promosi lainnya. nah, tuga kawan-kawan ini adalah mengantarkan katalog-katalog ini dari rumah ke rumah. jumlahnya bisa ratusan katalog. belum lagi banyak rumah yang sengaja memasang stiker 'no junk mail' di setiap kotak suratnya. medan yang mereka lalui juga berat. meski pedestrian disini sangat bagus, tapi jarak dan teriknya matahari membuat lelah dan kadang dehidrasi.
Begitulah, demi dollar dan untuk ketahanan finansial saat studi, kerjaan sederhana bisa menjadi sedikit penolong.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment