Setelah beberapa waktu tersudut oleh setumpuk assignment, yang mengerjakannya pun masih model lama (kebut sebelum deadline) akhirnya saya ada waktu untuk sekedar menengok blog ini, yang lama kutinggalkan.
Awalnya ada niatan untuk memanfaatkan libur, mungkin ke beberapa tempat yang belum terjamah. Untuk urusan ini, banyak nama kota yang sudah masuk dalam list, namun begitulah, dekat-dekat cristmast ini tiket kereta dan coach jadi sedikit tidak bersahabat. Eh, tiba-tiba ada telpon dari teman yang memintaku untuk jadi moderator di acara "ilmiah" PPI UK di KBRI London, maka daftar kota tadi harus disimpan dulu. Mungkin sambil menunggu tabungan cukup sambil berharap dapat tambahan dengan kerja di cristmast ini.
Selang beberapa hari dari acara temu ilmiah itu, acara PPI UK masih lanjut lagi dengan pemilihan ketua dan pengurus baru organisasi itu. Lucu juga saat melihat bagaimana Mubes berjalan. Saat itu saya dan beberapa teman hanya menjadi peserta peninjau. Rapat sudah berjalan sekitar tiga jam namun bahasan mengenai tatib (tata tertib) sidang belum juga rampung. Jika dilihat dari draft nya, maka sebenarnya cuma butuh sekitar 30 menit. Namun begitulah, efisiensi dan efektifitas belum menjadi perhatian utama dalam rapat-rapat di Indonesia, yang kini menghinggapi juga mereka yang di sini.
Seorang kawan yang kuliah di LSE, berseloroh bahwa mahasiswa yang menjadi peserta rapat kali ini kebanyakan anak babe dan nyokap (itu kutipan aslinya--tak jadi soal tepat tidak pasangan katanya) yang saat di Indonesia tak biasa berorganisasi dan sekarang mengumbar tindakan karitatif yang membuat organisasi ini seolah arisan keluarga. Ia memang jengah setelah mengikuti kampanye di milis yang memuat kampanye, visi-misi serta program kerja calon ketua.
Ada calon yang menjadikan rekreasi sebagai program kerja utama dengan target menguatkan kekerabatan dan kebersamaan. Baginya, organisasi ini tak ubahnya arisan keluarga, yang selalu menanti waktu untuk saling tukar cerita dan mungkin membuat janji, kemana lagi kita harus membuang duit. Soal ada orang yang butuh lebih dari sekedar rekreasi, itu soal lain. Ada pula calon yang seolah kakinya tak berpijak di bumi. Bagi calon ini, Indonesia sangat berharap (sekali) kepada mahasiswa Indonesia di perantauan. Entah ia lupa bahwa luar dan dalam negeri, kini tak lebih dari sekedar imaji.
Begitulah, beberapa waktu sempat tak menengok rumah ini, banyak hal yang menarik namun tak sedikit pula yang tak berarti.
1 comment:
OOT..pokoknya salam kenal..hehehehe
Post a Comment