banyak yang coba menjalani refleksi mistik (istilah apa pula ini) dengan bencana yang terjadi di Aceh beberapa waktu lalu. salah satunya, saya sendiri. tiba-tiba langsung teringat bahwa bencana dan kematian begitu misterius. tak banyak kebaikan rasanya yang sudah kulakoni, tapi takut juga rasanya jika harus berhadapn segera dengan misteri itu.
jadi teringat dengan syair abu nawas, yang juga didendangkan dengan baik oleh haddad alwi dan sulis. aku ini hambanya yang tahu bahwa belum banyak kebaikan yang dilakukan tapi takut juga akan neraka-Nya. dosaku bagaikan buih dilautan dan berharap ampunan-Nya yang pasti tak akan terputus.
masalahnya, saya (untuk tidak menjadikannya sebagai KITA) ;lebih sering lupa daripada mengingat-Nya.
yah, memang perlu sedikit berrefleksi, meski dengan keengganan yang juga masih melekat.
No comments:
Post a Comment