Friday, January 14, 2005
kekuasaan
kondisi belakangan ini membuatku tidak nyaman. bukan cuaca benar yang membuat ktidaknyamanan itu. meski saya harus sadar, kecemasan akan cuaca bukannya tidak ada. dengan kondisi rumah yang bocor, banjir yang siap menghanyutkan rumah sekaligus penghuninya, tentu tiodak bisa diabaikan begitu saja.
tapi yang satu ini betul-betul membuatku tidak nyaman. sebagai seorang yang baru (new comer), kami (saya dan beberapa orang lainnya) ditempatkan dalam posisi dilematis.
sebentar lagi pemilihan dekan, dan kami masuk dalam lingkaran tarik-menarik, yang jujur saja sangat tidak menyenangkan. satu kelompok berusaha memanfaatkan dan kelompok lainnya memasang posisi sebagai lawan. dilematisnya ini tentu dengan mudah ditampik dengan berusaha menjadi diri sendiri dan tidak terpengaruh. tapi jujur saja, itu sulit untuk ditempuh.
dalam ranah yang bersentuhan dengan kepentingan seperti ini, berucap saja rasanya tak cukup. namun bersikap akhirnya menimbulkan pikiran yang serba salah. ini memang resiko yang harus dihadapi, tapi apakah sepicik ini?
saat ini makin kentara saja terlihat, siapa yang cuma bisa menijilat, mengeluh dan tidak bersikap. semuanya tentu melahirkan konsekuensi tersendiri. parahnya, setiap konsekuensi yang ada, selalu menyisakan pertanyaan? sampai kapan dan bla...bla...bla...
andai aku bisa memilih, hari ini aku ingin di rumah saja, dengan beberapa koleksi film dan menikmatinya seperti Mpret....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment