Thursday, December 30, 2004

peringatan atawa berkah



melihat kondisi Aceh hari ini, aku tiba-tiba aku teringat Tuhan dan mempertanyakn "kebijakan"nya ini. meski aku tahu, aku pun tak pantas untuk itu. aku pun bukan termasuk dalam hambanya yang beriman. ukuran apapun yang dijadikan barometernya, aku tetap bukan dari golongan itu.

tetapi mempertanyakan kebijakan itu sontak terlintas. mengapa penderitaan masyarakat Aceh harus ditambah lagi, setelah sekian lama mereka tak jua lepas dari derita dan nestapa. mengapa bukan Jakarta, tempat dimana koruptor dan penyamun berleha-leha. meski satu sisi kita tak boleh menghakimi orang lain dengan mengalihkan sebuah bencana. sederet mengapa tentu saja beranak-pinak kemudian dalam lintasan pikiranku.

tapi betulkah itu bencana? ah aku rasa ini bukan juga bencana "seutuhnya". bahasa apologianya bahwa ini adalah peringatan. kata inilah yang sering dipakai untuk menguatkan semangat dan berusaha mengambil meanfaat dari sesuatu kejadian. bukan masalah apakah ini menghibur atau mengobarkan semangat, tapi dari apa yang saya pelajari dulu, orang yang mati sesungguhnya tak "mati" benar. mereka diselamatkan oleh Allah untuk tidak terjamah dengan kotornya dunia. bukankah sebuah kredo mengenai orang baika mengatakan bahwa orang baik dari kamu akan selalu dijaga dan salah satunya dengan mempercepat hidup mereka?

aku rasa, untuk yang satu ini aku yakin. mereka tak sekedar dicoba, tapi dijaga. tak seperti kita, yang makin hari makin berkolaborasi dengan kejahatan....meski dengan berbagai alasan dan pembenarannya.

No comments: