Friday, December 31, 2004

apa yang baru



sebentar lagi 2005 akan menyapa. hanya dalam hitungan menit lagi. dari rumah memang aku cuma punya tujuan ke warnet. tak ada tujuan lagi. diluar jalanansudah mulai ramai. entah mereka akan bertahun baru atau sekedar pengguna jalan biasa. tapi satu hal yang pasti, kredo tahun baru sebagai sebuah seremoni tiup terompet masih terasa aromanya.

tak cukup anak kecil saja, disana banyak remaja bahkan orang yang dari anatomi tubuh menggambarkan ketuaan (tentu saja sangat), juga tak mau ketinggalan.

bukannya aku tak mau larut dengan acara tahun baru seperti ini. tak juga aku seperti menunjukkan bahwa aku suci dan ingin jernih dari ritual ini. tapi kok rasanya dengan bergembira dan riang dalam suasana duka yang menyelimuti sebagian dari bangsa ini, membuatku mual dan bahkan muak (maafkan pilihan kataku yang tak sopan ini). tapi aku tak ingin menjadi orang yang ahistoris. tak ada perayaan luar biasa dalam aku melewati tahun demi tahun usiaku. meski soal ahistoris ini masih bisa kita perdebatkan. meski kita juga bisa berdebat bahwa ada sesuatu yang "istimewa" dalam hari itu.

tadi sore dalam sebuah siaran stasiun tv swasta tampil irfan hakim. presenter ini coba menjelaskan kepada khalayak mengenai acara tahun baru dan pesta dengan para selebriti (meski selebriti yang tampil sebagian besar selebriti yang lahir dari sms). berkembang pendapat dalam masyarakat bahwa tak layak untuk merayakan tahun baru dalam suasana duka di aceh seperti saat ini. toh mereka (pengelola tv dan artis) punya penjelasannya masing-masing.

kemasan acara diubah. doa bersama digelar dan kotak sumbangan pun tak ketinggalan dijajakan. tak ada yang salah memang, bahkan teramat mulia, kelihatannya. tap sekali lagi kemanusiaan kalah pamor dengan kekuatan modal dan citra.
***
tahun baru yang lalu dan sebelumnya, praktis tidak ada perbedaan mendasar. ia dilewati tak lebioh seperti sebuah ritual. tak ada bedanya dengan kita berganti baju, celana bahkan mungkin kekasih. lalu apa yang baru???

tak ada, tentu saja. jika kita masih terus berkutat dalam kubangan citra. tak ketinggalan saya, yang juga mengambil tempat disisi itu.

No comments: