Monday, October 13, 2014

SMS 34TH Annual Conference

September kemarin, tepatnya 18-22 September 2014 saya berkesempatan mengikuti dua kegiatan di Paris dan Madrid. Sebenarnya bukan dua kegiatan berbeda yang tak berhubungan sama sekali. Di Paris, adalah pre-conference workshop sedangkan di Madrid adalah Annual Conference. Konferensi ini sendiri adalah Strategic Management Society (SMS) 34th Annual Meeting. Nah, pre-conference workshop ini adalah semcam pertemuan kecil dengan topik yang khusus dan dengan peserta yang terbatas. Sedangkan annual meeting dihadiri lebih banyak peserta.

Sebelum mengikuti konferensi di Madrid ini, saya sebenarnya telah mengirimkan paper ke beberapa konferensi di Amerika dan Kanada. Namun seprti yang telah saya tulis di postingan sebelumnya, karena kendala visa maka saya tak kesampaian ke Atalanta, New York dan Vancouver. Khusus konferensi Madrid ini, saya jadikan sebagai 'my last try', mengingat waktu studi yang makin mepet untuk fokus pada penyelesaian thesis. Apalagi pengalaman tak mendapatkan visa membuat saya 'sedikit' patah semangat untuk pergi ke negara-negara yang mensyaratkan visa dengan ketat. Jika tak berhasil lagi mendapatkan visa, maka saya akan cari konferensi yang diadakan di Australia, Asean atau di Indonesia, dimmana urusan visa tak lagi menjadi kendala.

Khusus untuk Amerika, saya sebenarnya berhasil mendapatkan visa. Namun visa itu keluar setelah 2 bulan konferensi (yang rencananya saya hadiri) selesai. Better late than never katanya, tapi ya, better luck next time lah.

Nah, kali ini sejak setahun yang lalu saya sudah mendapatkan informasi mengenai konferensi di Madrid ini. Dalam lingkup management strategy, konferensi yang diadakan oleh SMS termasuk konferensi yang utama dan prestisius. Hal ini disampaikan juga oleh supervisor saya, bahkan dia berniat untuk hadir juga jika paper kami diterima. Nah, pengetahuan soal konferensi utama atau tepatnya baik dan bermanfaat itu penting bagi student sebelum memutuskan untuk menghadiri sebuah konferensi ilmiah atau tidak. Layak, baik atau tidak baiknya ini biasanya dilihat dari pelaksananya, konferensi sebelumnya, dan juga kesempatan dan opsi untuk publikasi. Reputasi menjadi hal penting mengingat dalam dunia akademik juga ada 'bogus' conferences, atau konferensi yang sekedar diadakan untuk mencari keuntungan finansial semata.

Tak ada daftar pasti tentang konferensi 'asal-asalan' ini. Tapi ada baiknya melakukan riset sebelum memutuskan untuk mengirim paper ke sebuah konferensi. Beberapa blog banyak juga yang bercerita tentang konferensi serupa, yang hanya menargetkan keuntungan finansial dari dunia akademik. 'Publish or perish' telah menjadi mantera yang bermata dua. Satu sisi akademisi (terutama dari negara-negara berkembang) perlu untuk mempublikasi dan menyebarkan hasil risetnya (salah satunya dengan presentasi di konferensi ilmiah) sebagai syarat kepnagkatan dan juga untuk membangun reputasi akademiknya. Namun di sisi lain lembaga-lembaga yang selama ini dianngap kredibel, menerapkan strandar tinggi dan juga dengan biaya yang lebih tinggi dan kadang dalam rentang waktu yang relatif lama.


Kondisi seperti ini menjadi celah bagi beberapa orang dan lembaga. Dari riset sederhana yang saya lakukan, ada beberapa institusi yang memang rutin menyelenggarakan konferensi, dengan board of editors yang itu-itu saja, untuk topik yang beragam. Proses submission atau mengirimkan paper hingga konferensinya hanya sekitar tiga bulan. Topik yang diterima pun bisa sangat luas. Meski topik konferensinya sendiri tentang bisnis, misalnya, maka sub-topik yang bisa diterima bisa puluhan jumlahnya. Rentang tiga bulan dalm seluruh proses ini sebenarnya bisa menjadi indikator awal untuk membuat kita curiga. Pertanyaannya, kok cepat bingitt? Belum lagi kadang email yang digunakan adalah email yang gratisan seperti gmail, dan pembayarannya pun kadang tak bisa online atau harus via teleg-transfer. Biaya registrasi kebanyakan konferensi 'bogus' ini ada yang lebih murah namun tak sedikit juga yang setara dengan konferensi dari lembaga menteren seperti Academy of Management atau SMS yang saya ikuti. Melihat tampilan websitenya pun kadang tak jauh lebih baik dari blog pribadi. Meski ini subjektif sifatnya, tapi poin saya adalah ada baiknya untuk riset mendalam sebelum memutuskan untuk mengirimkan publikasi kita.

Dari pengalaman pribadi dan juga beberapa kawan, dan juga diskusi dengan beberapa dosen senior yang telah mengikuti banyak konferensi ilmiah, konferensi yang baik atau bereputasi baik itu minimal membutuhkan waktu setahun dalam total prosesnya. Informasi mengenai konferensi ini pun sudah tersirkulasi sejak jauh-jauh hari dan bukan sekedar hitungan 3-6 bulan semata. Dengan informasi yang lebih awal, maka persiapan bisa semakin matang. Bagi mahasiswa doktoral, konsultasi dengan pembimbing penting sekali sebab tak sedikit pengalaman menunjukkan bahwa konferensi yang kita anggap baik dan penting belum tentu begitu halnya bagi pembimbing. Jika kondisi ini terjadi, ada baiknya mengikuti saran pembimbing saja.

Singkat cerita, paper yang saya masukkan (di hari-hari akhir dari tenggat waktu) diterima. 3 Reviewer juga memberikan komentar mereka, serta saran dan masukan untuk perbaikan paper jika saya memang berniat mempublikasikannya kelak. Namun intinya, paper saya diterima untuk dipresentasikan di konferensi ini. Senang tentu saja, tapi juga berat membayangkan presentasi dihadapan banyak scholar yang sudah ternama.

BERSAMBUNG