Sunday, April 20, 2008

Apa kata bintang

Sore tadi saya bersama istri menyaksikan sebuah acara kuis di tipi. Namanya All star Mr and Mrs, seperti judul film yang dibintangi oleh seseorang yang mirip saya, Brad Pitt dan seorang lain yang tak mirip saya, Jolie, sang istri. Ini kuis yang katanya menguji pengetahuan seseorang terhadap pasangannya. Pertanyaan mulai dari yang ’ringan’ serupa apa makanan favorit pasangan, warna pakaian paling disukai hingga toko kelontongan mana tempat pasangan sering berbelanja.

Edisi ini ada tiga pasangan yang diuji sejauh mana mereka sudah berbagi cerita dan ke-favorit-an. Mereka semua (katanya) selebriti atau mantan selebriti. Tak ada yang saya kenal. Tapi bukan itu yang penting.

Dalam sesi final, tinggal sepasang yang tersisa. ketika muncul pertanyaan apa zodiak pasangan Anda? Bapak tua yang ditanya kelihatan bingung dan mencoba menebak. Telihat dia sedang berusaha menghafal bintang-bintang versi tabloid dan koran itu. ”Taurus” dan ternyata jawaban itu benar. Itu pulalah yang disampaikan sang istri saat suaminya di karantina dalam ruang kecil tembus pandang dengan mata ditutup dan telinga disumbat. Ah, saya jadi ingat sebuah kuis serupa yang pernah ada di tipi indonesia. Saya lupa namanya, tapi kadar kemiripannya tinggi saya pikir.

Nah, istri saya tiba-tiba bertanya ”Apa coba zodiak saya?”. Ditanya seperti itu saya jadi bingung. Saya cuma tahu tanggal dan tahun lahirnya. Soal bintang, zodiak atau apa pun itu namanya, saya tak pernah menaruh minat luar biasa. 1 juli itu masuk taurus, neptunus atau sagitarius, saya jujur tak tahu. Istri saya tak begitu saja terima jawaban sekenanya dari saya. ”ini soal perhatian atau tidak”.

Waduh, soal bintang ini membawa kita kepada soal perhatian atau tidak. Tapi apakah zodiak ini sebenarnya? Saya penasaran aja kenapa ia menjadi sesuatu yang diburu dan selalu dicari. Ia bahkan bisa menjadi halaman perdana yang dibuka pembaca saat membeli majalah atau koran.

Saya tahu soal ini sebab saya pernah kerja di sebuah koran lokal dan ’mengasuh’ rubrik zodiak. Tapi tunggu dulu, pernah mengasuh rubrik zodiak tapi tak tahu kalo 1 juli itu masuk zodiak apa, sungguh sebuah keterlaluan yang luar biasa, kan? Iya, itu memang keterlaluan, tapi dude, bukankah tadi sudah kusampaikan saya tak menaruh minat luar biasa untuk urusan yang satu ini? Meski saya tahu bahwa zodiak ini adalah semua razi bintang di sepanjang garis imajiner di atas langit, tapi masa iya ini menjadi penentu berhasil atau berjodoh tidaknya seseorang. Itulah mengapa saya tak hapal siapa aja yang masuk di kelompok sagitarius maupun ta(k)urus.

Dalam mengolah rubrik ini, saya punya semacam template, yang biasa kugunakan sebagai bahan dasar siap olah. Setiap hari template ini terdiri dari penjelasan mengenai tiap-tiap bintang beserta ’bumbu’nya. ’Rezeki hari ini’, ’jodoh’, ’keuangan’, tiga item ini rasanya jadi favorit banyak orang. Saya kemudian mengolahnya dan ditambahi sekedarnya. Karena frekeuensinya yang harian, saya kemudian mengambil jalan pintas untuk mempertahankan rubrik ini.

Alih-alih mencari template baru untuk bahasan bintang terbaru, saya kemudian dengan kreatifnya menukar atau mengganti penjelasan taurus, misalnya, menjadi penjelasan aries. Begitu pula sebaliknya, meski dengan sedikit perubahan yang tidak begitu berarti. Saking malasnya, kadang malah penjelasan ini sama setiap hari, meski nama bintangnya beda. Bagi mereka yang tiap hari memelototi rubrik ini, pasti mereka berterima kasih, bahwa ramaan bintang mereka tetap baik-baik saja. Tak tega rasanya menulis bahwa hari ini keuangan anda terganggu. Pun sama tak seudinya membuat orang sedih hanya gara-gara ramalan bintangnya berbicara tentang kesulitan mendapatkan pasangan.

Begitulah, zodiak ini telah menjadi penyelaras hidup banyak orang di tengah beragam himpitan. Meski jelas-jelas harga minyak masih tinggi, harga sembako yang naik, serta politikus bangsa yang makin lama makin busuk, kita masih bisa bersenyum ria karena kata ramalan bintang akan ada kejutan kuangan minggu ini. Apa kata ramalan bintang Anda?

Saturday, April 05, 2008

Lelucon

Entah mengapa pejabat-pejabat sekarang suka membuat lelucon yang tidak-tidak. Setelah hampir semua orang penting menonton film ayat-ayat lelaki, ups.. ayat-ayat cinta, sekarang giliran cd dan rok yang akan digembok. Atas nama penghindaran terhadap hal-hal yang tidak diinginkan, begitu salah satu alasan yang muncul. Lelucon terbaru, youtube akan dilarang di Indonesia setelah situs itu menayangkan film Fitna. Ah, selalu saja cara sederhana dan tidak cerdas ini yang dikedepankan.

Mungkin sekarang ada yang telah menemukan formula baru tentang hubungan lelucon dan harga minyak goreng yang makin dikeluhkan ibu saya. Makanya, mereka rame-rame membuat lelucon serupa Aming dan Komeng. Berhasilkah? Luapan lumpur yang makin meluas, antrian orang-orang di pom bensin, serta makin tingginya tingkat pengangguran mungkin bisa menjadi jawabnya. Setidaknya kita tak perlu bertanya kepada rumput yang tak lagi bergoyang..